Senin, 04 Juni 2012

Siswa Tanggap Bencana (Sebuah gagasan)



Indonesia merupakan daerah yang sangat rentan akan bencana geologi. Hal ini karena letak geografis Indonesia yang berada pada pertemuan tiga lempeng benua, yaitu Eurasia, Indoaustralia dan Pasifik. Baca artikel saya sebelumnya (Artikel 1 dan Artikel 2)

Bencana geologi ini memang tidak bisa kita hindari. Namun kita bisa meminimalisasi dampak yang akan terjadi. Oleh karena itu, penanganan prabencana adalah hal yang sangat penting untuk dilakukan, terutama di negara kita yang memiliki tingkat kerentanan bencana yang sangat tinggi. Dalam hal ini, perencanaan, dan sosialisasi mitigasi adalah hal yang sangat penting. Mitigasi merupakan upaya untuk meminimalkan dampak bencana yang akan terjadi. Mitigasi sebaiknya dilakukan secara serius dan berkelanjutan. Dalam sosialisasi dan pelaksanaannya, harus melibatkan semua pihak, baik pemerintah, ilmuwan, institusi, LSM, dan masyarakat.

Sampai saat ini, kesadaran masyarakat sendiri akan mitigasi masih sangat kurang. Selain itu, sosialisasi mengenai “apa yang harus dilakukan  jika bencana terjadi” sangat kurang ke seluruh lapisan masyarakat. Kondisi ini dapat kita lihat di gedung-gedung perkantoran, Pusat perbelanjaan, sekolah, jalan raya, daerah tepi pantai, dll.

Contoh kecilnya saja, sulit kita jumpai jalur evakuasi tsunami, terutama di kota-kota yang memang rawan tsunami. Saat ini baru ada beberapa kota di Indonesia yang memilikinya. Untuk daerah Bandar Lampung sendiri, yang saya tahu hanya ada di depan kantor perusahaan Bukit Asam di dekat pelabuhan batubara. Selain itu, jalur evakuasi juga sulit untuk kita temui atau bahkan tidak ada, di tempat dimana orang banyak berkumpul, seperti gedung perkantoran dan pusat perbelanjaan. Namun dari semua itu, yang terpenting  adalah sosialisasi kepada seluruh lapisan masyarakat agar lebih tanggap terhadap bencana.

Untuk negara yang memiliki potensi bencana geologi yang tinggi  seperti Indonesia, sosialisasi bencana sebaiknya sudah dilakukan sejak dini. Dalam artian, pentingnya mitigasi bencana sebaiknya sudah di sosialisasikan terhadap masyarakat sejak SD, SMP, SMA, hingga Perguruan Tinggi. Penting sekali pelajaran mengenai Mitigasi Bencana bisa masuk dan menjadi bagian dalam kurikulum sekolah. Karena dengan adanya kurikulum mengenai mitigasi di sekolah, sosialisasi akan lebih mengena ke dalam pikiran anak sekolah. Selain itu, mereka juga akan mengajarkan dan memsosialisasikan apa yang mereka dapat kepada orang rumah. Dampak lainya adalah, akan tercipta masyarakat yang lebih tanggap bencana di masa yang akan datang. 

Kurangnya sosialisasi mitigasi bencana, akan menyebabkan masyarakat mudah panik jika sewaktu-waktu bencana tersebut terjadi. Seperti,  orang berlari tak tentu arah, berlindung di tempat yang justru berbahaya, jalanan macet karena orang berebut mencari aman (hal yang tak seharusnya terjadi jika system dan sosialisanya berjalan dengan baik), kebakaran, dll.

Kembali ke mitigasi di sekolah, jika seandainya mitigasi bencana tidak bisa dimasukkan ke dalam kurikulum pendidikan, maka mitigasi bisa dijadikan sebagai kegiatan ekstrakuler semacam UKS. Dalam hal ini, beberapa siswa diberi pembekalan khusus yang nantinya para siswa inilah yang memiliki tanggung jawab untuk urusan mitigasi di sekolah masing-masing. Saya rasa, dengan pembekalan yang cukup, para siswa akan lebih kreatif dalam mensurvei kondisi sekolah, membuat system jalur evakuasi, melakukan sosialisasi, dan melakukan simulasi bencana di sekolah masing-masing. Tentunya ini akan berjalan dengan baik jika ada dukungan dari pemerintah dan sekolah. 

Harapannya sistem mitigasi bencana ini juga bisa diaplikasikan di gedung perkantoran, pusat perbelanjaan dan tempat keramaian lainnya. Memang, beberapa perusahaan yang memiliki divisi SHE (Safety, Health and Environment) terutama perusahaan-persahaan besar sudah melakukannya. Namun. Masih sangat banyak perusahaan / kantor yang belum melakukannya.

Mitigasi tidaklah sulit dilakukan, bahkan terlihat sepele, namun dengan mitigasi inilah kita bisa memperkecil dampak bencana yang terjadi.

Salam

Adi yuza






Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan tinggalkan komentar jika dirasa perlu

Adi Yuza