Senin, 14 Maret 2011

Awas, Gempa dahsyat mengintai Lampung.

'

Sebelumnya maaf jika judulnya terkesan menakut-nakuti. Namun sungguh, tulisan saya hanya sekadar mengingatkan agar warga yang tinggal di provinsi ini benar benar waspada.

Gempa merupakan hal yang tak asing lagi bagi masyarakat di negeri kita. Hal ini wajar, karena memang negara kita merupakan lokasi triple junction (pertemuan 3 lempeng tektonik). Tecatat beberapa gempa dahsyat melanda Negara kita abad modern ini. Seperti gempa Aceh, Nias, Padang, Tasikmalaya, Jogja, dan masih banyak lagi.

Triple junction di Indonesia

Dalam kurun waktu 10 tahun ini pun, Banyak gempa besar yang mengguncang Indonesia. Jika diurutkan dari utara, maka urutannya adalah Aceh, Nias, Padang, Bengkulu, Tasikmalaya, Ciamis, Jogja.

Kapan Gempa Lampung terjadi?

Namun jika di lihat, ada daerah yang urutannya selalu dilompati, yaitu Lampung & selat sunda. Memang, kita mesti bersyukur karena selama ini, gempa selalu melompati daerah Lampung. Namun pertanyaannya apakah benar, Lampung memang benar-benar bebas ancaman gempa?

Ketika gempa terjadi, maka yang terjadi adalah pelepasan energi. Ketika gempa belum terjadi maka yang terjadi adalah penumpukan energi. Suatu saat, energi yang tertumpuk lama-lama akan pecah. Hal ini bisa kita analogikan dengan membengkokkan penggaris. Semakin kita bengkokkan, maka akan semakin besar kemungkinan penggaris itu patah. Namun kita tidak tahu kapan persisnya penggaris itu patah.



Banyak sumber gempa di Lampung, diantaranya adalah penunjaman lempeng Indoaustralia terhadap Lempeng Eurasia, Sesar Semangko, dan Sesar tarahan

Dilihat dari kejadian gempa selama ini, maka bisa jadi, saat ini sedang terjadi penumpukan enegi yang cukup besar di daerah Lampung. Apalagi Lampung di tunjam lempeng dari dua arah yaitu dari selatan dan dari barat. Berbeda dengan derah lain. Di Pulau Jawa, penunjaman dari arah selatan sedangkan di Sumatera penunjaman terjadi dari arah barat.


Penunjaman-penunjaman tersebut mengakibatkan patahan-patahan (sesar) lain di daerah Lampung. Seperti sesar semangko di barat lampung, dan patahan Tarahan yang melintasi kota Bandar Lampung. Patahan patahan tersebut merupakan sumber gempa yang patut diwaspadai. Salah satu gempa yang cukup besar pernah melanda Lampung (Gempa Liwa1994, 7 SR). Gempa tersebut berasal dari pergeseran sesar semangko.


Seberapa besar gempa akan terjadi di Lampung?

Seorang pakar gempa Institut Teknologi Bandung, Profesor Doktor Sri Widiyantoro pernah mengatakan bahwa Provinsi Lampung diperkirakan akan menjadi daerah selanjutnya yang dilanda gempa besar. Tidak tanggung-tanggung, besarnya diprediksi mencapai 8,9 SR sama seperti gempa yang terjadi di Miyagi, Jepang, 11 maret lalu. (sumber: Liputan6 )

Namun yang tak boleh kita lupakan adalah gempa yng terjadi akibat sesar Tarahan. Sesar ini merupakan sesar lokal yang terjadi akibat penunjaman lokal di Lampung itu sendiri. Seberapa besar gempanya, belum ada yang memprediksi. Namun yang pasti, sesar ini pun sedang mengalami penumpukan energi. Yang lebih bahaya lagi adalah, sesar ini melintas tepat di Kota Bandar Lampung, dan Natar. Daerah yang berpenduduk padat di provinsi Lampung .

Yang harus kita lakukan

Gempabumi adalah proses alam yang berulangulang. Daerah yang pernah mengalami gempa di waktu lampau pasti akan mengalami gempa lagi di waktu datang. Penelitian gempa dapat memperkirakan besarnya gempa yang sudah dan akan terjadi di suatu daerah, dan juga dapat memperkirakan kisaran waktu perulangan gempa tersebut. Sehingga kalau kita tahu kapan gempa besar terakhir terjadi dan berapa kisaran waktu perulangan gempanya, maka kita dapat memperkirakan potensi bahaya gempa besar dimasa datang. Perkiraan seperti ini biasa disebut sebagai prediksi gempa jangka panjang.

Gempabumi masih sukar untuk diramalkan hari H-nya; apalagi karena kita memang belum mempunyai alat monitoring gempa yang cukup untuk melakukan prediksi gempa jangka pendek ini. Tapi yang lebih penting, dengan memahami potensi gempa di masa datang kita bisa bersiap-siap untuk mengurangi dampak bencana yang ditimbulkan.

Bencana memang tidak bisa kita hindari. Namun kita bisa meminimalisasi dampak yang terjadi.

Prof Suharno, dosen Teknik Geofisika Universitas Lampung menekankan pentingnya pendidikan kewaspadaan dini terhadap bencana.

Penanganan bencana yang baik adalah mempersiapkan diri sebelum bencana itu terjadi. Yang lebih penting adalah pemahaman dan pembelajaran kepada masyarakat akan bencana itu sendiri. Banyak nya korban bencana selama ini adalah karena ketidaksiapan dan ketidaktahuan pemerintah maupun masyarakat.

Seharusnya, kita bisa belajar dari bencana yang telah lalu. Penanganan yang tepat, bisa menyelamatkan banyak jiwa.

Salam, adi yuza.

.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan tinggalkan komentar jika dirasa perlu

Adi Yuza