Senin, 04 Juni 2012

Fakta Lampung

Masyarakat Lampung
Sistem kekeluargaan Patrilineal, tapi sangat menghormati wanita. Hal ini terlihat dengan digunakannya siger (sigokh) sebagai simbol orang Lampung, dimana kebanyakan suku lain menggunakan senjata sebagai simbolnya seperti Kujang, Mandau, Keris.

Hampir 100% orang Lampung beragama Islam, Kecuali yang pindah keyakinan.

Kebanyakan orang Lampung bermata sipit, berkulit putih, dan lebih mirip orang Cina. Meskipun tak semua orang Lampung berperawakan seperti itu.

Kita akan kesulitan menemukan orang yang berbahasa Lampung di Lampung. Kecuali di tempat-tempat tertentu.

Bahasa Lampung terbagi menjadi 2 dialek utama, yaitu A dan O, dan masing-masing dialek memiliki subdialek sendiri-sendiri.  Ketika 2 orang Lampung berbeda marga saling bertemu, maka tak jarang mereka akan menggunakan bahasa Indonesia. Meskipun masing-masing dialek tidak jauh berbeda dan mereka akan paham walau menggunakan dialek masing2.

Kata-kata “Kamu orang, Kita orang, Diorang” adalah kata bahasa pergaulan yang umum di Lampung untuk menunjukkan “Kalian, Kami, dan Mereka”. Padahal dalam bahasa Lampung, ketiga kata tersebut adalah “Kuti/kutei, Hikam/ikam, Tiyan”

Kita akan kesulitan menemukan restoran/ makanan khas Lampung di Lampung sendiri.

Lampung memiliki huruf sendiri yang disebut dengan Had Lampung

Lebih banyak orang yang tahu menulis dengan menggunakan Aksara Lampung daripada berbahasa Lampung.

Seruit adalah makanan khas orang Lampung yang merupakan simbol kebersamaan & kekeluargaan.
Sama seperti kebanyakan orang Sumatera, Orang Lampung biasanya memiliki watak yang keras.
Kebudayaan Lampung sangat terpengaruh oleh emas atau logam dengan warna-warna emas seperti kuningan. Mulai dari Siger dan aksesoris pengantin yang terbuat dari emas atau warna tiruan emas, Tapis (Kain khas Lampung) yang dari sulaman benang emas, perkakas sehari-hari yang terbuat dari  emas atau kuningan seperti  teko, gelas, piring, sisir dll. Pernah beberapa kali penulis mendatangi lokasi hajatan orang Lampung (pernikahan ,sunatan, pengangkatan adat), rasanya seperti berada di tempat yang mewah dan glamor karena nuansa yang serba emas.

Di lihat dari dari motif tapis dan penggunaan emas dalam kehidupan sehari-hari, mungkin zaman dahulu pernah ada peradaban sangat tinggi di Lampung,  namun tiba-tiba hilang tak berbekas pada suatu masa. Dari motif tapis, dapat kita lihat kapal besar yang mampu memuat gajah, awak kapal yang lengkap (Nahkoda, Juru mudi, Mualim, Tukang Agung, Kelasi, Pedagang, Budak, Kadet, dan Prajurit Kapal), orang menunggang gajah, motif naga seperti dalam legenda Cina, Piramid (Motif pucuk rebung, yang sangat mirip candi Prambanan. Sedangkan motif Gunung umpu menyerupai kuil orang Aztec di Amerika), dll.
Wanita Lampung dengan Siger Emas yang menjadi pakaian sehari-hari
Motif Kapal pada Kain Tapis Lampung
Punden Berundak di Pugung Raharjo Lampung
Motif Tapis Lampung


Bersambung



.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan tinggalkan komentar jika dirasa perlu

Adi Yuza