Masyarakat Lampung |
Sistem kekeluargaan Patrilineal, tapi
sangat menghormati wanita. Hal ini terlihat dengan digunakannya siger (sigokh)
sebagai simbol orang Lampung, dimana kebanyakan suku lain menggunakan senjata
sebagai simbolnya seperti Kujang, Mandau, Keris.
Hampir 100% orang Lampung beragama Islam,
Kecuali yang pindah keyakinan.
Kebanyakan orang Lampung bermata sipit, berkulit putih, dan lebih mirip orang Cina. Meskipun tak semua orang Lampung berperawakan seperti itu.
Kita akan kesulitan menemukan orang yang
berbahasa Lampung di Lampung. Kecuali di tempat-tempat tertentu.
Bahasa Lampung terbagi menjadi 2 dialek
utama, yaitu A dan O, dan masing-masing dialek memiliki subdialek
sendiri-sendiri. Ketika 2 orang Lampung
berbeda marga saling bertemu, maka tak jarang mereka akan menggunakan bahasa
Indonesia. Meskipun masing-masing dialek tidak jauh berbeda dan mereka akan
paham walau menggunakan dialek masing2.
Kata-kata “Kamu orang, Kita orang, Diorang”
adalah kata bahasa pergaulan yang umum di Lampung untuk menunjukkan “Kalian,
Kami, dan Mereka”. Padahal dalam bahasa Lampung, ketiga kata tersebut adalah
“Kuti/kutei, Hikam/ikam, Tiyan”
Kita akan kesulitan menemukan restoran/
makanan khas Lampung di Lampung sendiri.
Lampung memiliki huruf sendiri yang disebut dengan Had Lampung
Lebih banyak orang yang tahu menulis dengan
menggunakan Aksara Lampung daripada berbahasa Lampung.
Seruit adalah makanan khas orang Lampung
yang merupakan simbol kebersamaan & kekeluargaan.
Sama seperti kebanyakan orang Sumatera,
Orang Lampung biasanya memiliki watak yang keras.
Kebudayaan Lampung sangat terpengaruh oleh
emas atau logam dengan warna-warna emas seperti kuningan. Mulai dari Siger dan
aksesoris pengantin yang terbuat dari emas atau warna tiruan emas, Tapis (Kain
khas Lampung) yang dari sulaman benang emas, perkakas sehari-hari yang terbuat
dari emas atau kuningan seperti teko, gelas, piring, sisir dll. Pernah
beberapa kali penulis mendatangi lokasi hajatan orang Lampung (pernikahan
,sunatan, pengangkatan adat), rasanya seperti berada di tempat yang mewah dan
glamor karena nuansa yang serba emas.
Di lihat dari dari motif tapis dan penggunaan
emas dalam kehidupan sehari-hari, mungkin zaman dahulu pernah ada peradaban
sangat tinggi di Lampung, namun
tiba-tiba hilang tak berbekas pada suatu masa. Dari motif tapis, dapat kita
lihat kapal besar yang mampu memuat gajah, awak kapal yang lengkap (Nahkoda,
Juru mudi, Mualim, Tukang Agung, Kelasi, Pedagang, Budak, Kadet, dan Prajurit
Kapal), orang menunggang gajah, motif naga seperti dalam legenda Cina, Piramid
(Motif pucuk rebung, yang sangat mirip candi Prambanan. Sedangkan motif Gunung
umpu menyerupai kuil orang Aztec di Amerika), dll.
Wanita Lampung dengan Siger Emas yang menjadi pakaian sehari-hari |
Motif Kapal pada Kain Tapis Lampung |
Punden Berundak di Pugung Raharjo Lampung |
Motif Tapis Lampung |
Bersambung
.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan tinggalkan komentar jika dirasa perlu
Adi Yuza