Oya, sebagai informasi lagi yang mungkin menarik untuk dilakukan kajian kedepannya adalah mengenai sesar yang melewati Natar. Di daerah ini terdapat ngarai yang lebarnya sekitar 5 -10 meter. Memanjang dengan strike Barat laut-Tenggara (searah dengan sesar panjang). Ngarai ini memotong rel kereta. Sehingga kita bisa melihat dengan jelas ketika naik kereta, Setelah Stasiun Rejosari .Untuk memastikan apakah ini bagian dari Sesar Panjang, atau Sesar Lain, perlu dilakukan penelitian ke depannya (Saat ini penelitian kami belum mencakup daerah sana).
Selain itu, saat ini telah muncul semburan
air Panas baru di Desa Cisarua, Merak Batin Natar awal bulan September kemarin
dan saat ini masih menyembur keluar. Dimungkinkan, semburan ini juga terkait
dengan sesar yang ada di Bandar Lampung dan Sekitarnya.
Sumber Air Panas Baru, Kampung Cisarua, Natar Lampung. (Sumber: Radarlampung.co.id) |
Mengenai kebudayaan masa lalu, untuk
kedepannya mungkin bisa dilakukan penelitian mengenai keterkaitan Gunung
Langgar, Bukit Granit di Tanjung Bintang, Bukit Granit di Granit Indah (juga di
Tanjung Bintang) dan Taman Purbakala Pugung Raharjo (TPPR) . Secara geologi
lokasi 2 bukit granit dan TPPR adalah lokasi yang cukup aman dari bencana
geologi seperti gempa, tsunami dan dampak langsung letusan gunung Krakatau.
Terutama ketika bencana2 tersebut melanda daerah (yang mungkin) pusat
kebudayaan di sekitar teluk Lampung pada masa itu. Bisa jadi, ketiga tempat tersebut merupakan tempat Pemujaan, perlindungan atau
evakuasi Nenek moyang ketika bencana terjadi (ini pendapat saya).
Kompleks Batuan Granit, Granit Indah, Tanjung Bintang Lampung Selatan (Sumber: rahasiabebek.blogspot.com) |
Punden Berundak Taman Purbakala Pugung Raharjo (Sumber: panoramio.com) |
Hal yang menarik dari bukit granit tersebut
adalah ditemukannya batu-batu cantik yang ditemukan oleh penduduk sekitar
ditempat tersebut. Pak Andang Bachtiar sendiri sempat tidak percaya ketika
salah seorang penduduk menunjukkan batu tersebut. Karena tidak mungkin batu-batu
tersebut terbentuk secara alami di daerah itu. Namun beliau baru percaya ketika
penduduk tersebut menunjukkan bahwa batu-batu tersebut mudah ditemukan di sungai di
sekitar situ. Selain itu, terdapat susunan batu Granit raksasa yang tidak
biasa. Lebih masuk akal jika susunan
tersebut adalah handmade daripada dibentuk oleh alam (ini juga pendapat
beliau). –kami beberapa kali mengundang Pak Andang untukmengisi materi mengenai
Geologi di Lapangan secara Langsung –.
Demikian informasi dari saya. Mudah-mudahanan
kedepannya penelitian dan pengetahuan kita mengenai kondisi geologi di Lampung, khususnya di Bandar Lampung dan
sekitarnya makin bertambah. Mengingat kemajuan dan pertumbahan penduduk di daerah
ini yang cukup signifikan dan potensi geohazard yg tidak bisa dianggap remeh.
Salam
Adiyuza
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan tinggalkan komentar jika dirasa perlu
Adi Yuza