Sabtu, 28 Mei 2011

Surat untuk Pak Karwo (Mengenai Penanganan Lumpur Lapindo)

Lima Tahun sudah Lumpur Lapindo keluar. Dan hingga kini masih belum ada tanda-tanda akan berhenti. Bahkan menurut para ahli, semburan Lumpur Lapindo baru akan berhenti beberapa puluh tahun lagi. Kekuatan alam adalah kuasa Tuhan, tak ada satupun manusia yang mampu menolaknya. Namun, manusia bisa meminimalisasi dampak dari bencana.


Berbicara mengenai penanganan dampak bencana, tentu saja yang harus dipikirkan adalah keselamatan, kenyamanan, dan kesejahteraan yang menjadi korban dari bencana tersebut, tak terkecuali dengan korban lumpur Lapindo. Seberapapun kerasnya usaha untuk melakukan penelitian terhadap lumpur Lapindo, namun semua itu hanyalah sia-sia, jika pada akhirnya hak-hak korban Lumpur Lapindo disepelekan atau bahkan terabaikan.


Sebuah catatan facebook seorang ahli Geologi Indonesia mengenai penanganan lumpur Sidoarjo yang di Tujukan kepada Pak Karwo. Dalam tulisan ini, ada istilah yang mungkin sangat asing di benak para pembaca yaitu Seismik 3D.


Seismik adalah salah satu metode Geofisika yang digunakan untuk menggambarkan kondisi bawah permukaan. Metode ini banyak dipakai dalam eksplorasi Minyak Bumi. Sedangkan Seismik 3 dimensi lebih canggih lagi. Metode ini mampu menggambarkan lapisan-lapisan di bawah permukaan bumi secara 3 dimensi. Tentu saja, Penyelidikan dengan metode Seismik sangatlah mahal.


Dalam catatannya, Beliau ingin meluruskan bahwa Seismik 3D hanya bisa menggambarkan keadaan bawah permukaan, memodelkan secara 3D, dan mengetahui Retakan/Patahan di bawah lokasi semburan. Sehingga bisa dilakukan perencanaan untuk penanggulangan Lumpur Sidoarjo selama beberapa tahun kedepan.


Sama sekali tidak ada yang salah dengan Metode seismik 3D. Namun, yang beliau permasalahkan adalah pernyataan pihak-pihak yang mengatakan bahwa Metode Seismik 3D mampu Memverivikasi 45 Rukun Tetangga (RT) yang menjadi Korban Lumpur Lapindo. Pernyataan yang lucu, karena pengukuran Geofisika itu bersifat fisis dan matematis, sama sekali berbeda dan tidak akan pernah bisa untuk menghitung masalah-masalah sosial, seperti untuk mengetahui jumlah orang sakit, orang stress, kondisi lingkungan yang berbahaya, dan lain-lain.


Sebenarnya, survei / Verivikasi untuk masalah masyarakat 45 RT yang menjadi korban sudah dilakukan. Bahkan hasil penelitian yang dilakukan oleh tim Independen tersebut sudah sudah diusahakan untuk masuk KEPPRES yang baru. Namun sayang, Usulan tersebut dimentahkan di tingkat dewan pengarah BPLS. Dengan alasan sebagian dari daerah yang diusulkan itu ternyata saat itu amblesannya sudah tidak begitu parah dan atau gas sudah tidak keluar lagi. Maka akan diverifikasi lagi oleh BPLS.


Yang aneh, mengapa mereka lebih mendahulukan survey seismik 3D dibanding mendahulukan kepentingan masyarakat 45 RT. Survei Seismik memang penting, namun atas nama kemanusiaan, tentu saja nasib masyarakat 45 RT jauh lebih penting. Bukankah 5 tahun adalah waktu yang cukup lama untuk sebuah penderitaan. Tidak punya rumah, tidak punya tanah, Keluarga yang berantakan, tidak ada kepastian nasib, dan meminta tanggung jawab pun tak tahu pada siapa, karena semua saling lempar tanggung jawab.


Yang menjadi pertanyaan saya, mungkinkah ada usaha dari pihak-pihak tertentu untuk mencari keuntungan dengan tidak mempedulikan nasib masyarakat 45 RT yang menjadi korban. Semoga saja tidak.


Salam Adi yuza


Nb: Seismik Bahasan yang menarik untuk saya. Karena Seismik adalah minat saya. Sayangnya, sampai sekarang belum ada Konfirmasi dari Oil kumpeni untuk saya agar bisa melakukan Tugas Akhir. Skripsi oh skripsi. (Curhat Penulis; ::Abaikan::)


Berikut adalah catatan asli dari ahli Geologi tersebut.

3D seismic tdk bisa u/verifikasi orang stress dan sakit!!!

Pakde Karwo, ini saya Andang Bachtiar, IAGI. Mugo sampeyan tansah diberkahi Gusti Allah iman, islam, dan sehat. Amiin.

Sbg slh satu geologist yg usul & mndukung pelaksanaan seismik 3D di kawasan lumpur Lapindo, sy ingin klarifikasi berita/pemahaman keliru ttg bhw seismik 3D ini bs memverifikasi 45 RT yg sdh disurvei Tim Independen Prov (ITS-Unair) 2010. Itu sama sekali tdk benar.

Tdk mungkin seismik 3D verifikasi daerah permukaan tanah yg orangnya sakit krn kondisi lingkungan yg berbahaya, yg air tanahnya tercemar, yg penduduknya stress dsb. Bahkan u/memverifikasi rembesan2 gas yg keluar di 45 RT itu saja tdk mungkin dilakukan dr data seismik 3D ini nanti.

Kalau BAKAL MEMPERLUAS daerah yg akan terdampak sangat mungkin. Justru itulah salah satu tujuan dilakukannya seismik 3D ini. Digabungkan dg data pengamatan subsidence dr GPS survei yg sdh ada dan akan dilakukan, maka data geometri lapisan dan retakan/patahan di bawah Lumpur Lapindo akan bs dipakai memodelkan sampai dimana area yg akan terdampak tahun2 ke depan sampai berakhirnya proses semburan-penurunan.

Mohon bantuan juga Prof Hardi Prasetyo dan Ir Soffian Hadi dr BPLS yg notabene adlh geologist u/meluruskan pemahaman keliru tsb. Bahkan humas BPLS sndiri sering menyebutkan hal yg keliru tsb pd masy dan media.

Salam
#ANDANGBACHTIAR#
Arema, Geologist Merdeka, Ketua Dewan Penasehat IAGI, Chairman Exploration Think Tank Indonesia

cc: mas Pras, cak Soffian, cak Amin ITS, Bang Lambok IAGI, cak Saiful IAGI, kang Yudi IAGI, Cak Pardan dkk IAGI Jatim, mas Yosi HAGI, bang Martinus HAGI,..

Note: Bukan Pakde Karwo yg mengharapkan itu, bahkan tanpa 3D seismikpun dr dulu dia gigih mengegolkan hasil survei Tim Independen bentukannya spy masy 45RT itu juga dimasukkan dlm Keppres yg baru.

Tapi di level Dewan Pengarah BPLS usulan dr Jatim itu dimentahkan (sblm usulan 3D seismik kita disetujui Nov 2010). Waktu itu alasannya adalah: sbagian dr daerah yg diusulkan itu trnyata saat itu amblesannya sdh gak parah dan atau gas udah gak keluar lagi dsb. Maka butuh diverifikasi lagi (oleh BPLS).

Nah, begitu usulan 3D seismik disetujui dan keluar dananya mulailah kampanye itu dilakukan: memanfaatkan adanya survei 3D seismik u/menunda masuknya 45RT dlm Keppres.

Malah Humas BPLS yg menyebarkan kemana2 bhw usulan 45RT itu nunggu hasil 3D seismik. Hopo tumon?!!! Makanya rakyat demo! Dan ITS-Unair yg tim independen jg merasa hasilnya gak digubris pemerintah pusat, seolah diragukan kredibilitasnya. Kaco!!

Makanya saya tulis pesan tadi spy Gub Jatim itu tdk memperoleh informasi yg keliru yg melemahkan usahanya memperjuangkan rakyatnya.

1 komentar:

Silahkan tinggalkan komentar jika dirasa perlu

Adi Yuza