Lendah, Kulon Progo. Sebuah daerah yang berada pada jalur Pengunungan Menoreh yang dikenal sebagai daerah karst. Lapisan tanah di sini sangat tipis, yang melapisi kapur tebal di bawahnya.
Di beberapa lokasi, lapisan kapur tesingkap. Beberapa anak (mungkin) jurusan geologi terlihat sedang melakukan penelitian.
Dengan kondisi demikian, maka dapat dipastikan bahwa daerah ini adalah daerah kering, apalagi di musim kemarau. Wajar jika di sini penduduknya sedikit dan aktivitas ekonomi tidak begitu menggeliat. Plang dan marka jalan di sini memperlihatkan bahwa tempat ini juga beberapa kali menjadi lokasi KKN mahasiswa UGM.
Namun demikian, orang-orang di sini ternyata punya optimisme tinggi. Meskipun di musim kemarau seperti sekarang, orang-orang di sini tetap bercocok tanam. Air yang digunakan untuk menyiram tanaman berasal dari sumur di tengah kebun/sawah. Di permukaan memang kering kerontang, tapi di kedalaman tertentu terdapat sungai bawah tanah yang mengalir.
Optimisme dan sikap pantang menyerah yang sama juga dimiliki oleh mbak yang akan saya temui di hari itu. Meskipun berasal dari daerah pelosok, jarak rumah tetangga sangat jauh dan sulit dijangkau oleh kendaraan umum, Mbak Titik, begitu saya memanggilnya, berhasil lulus dari Geofisika UGM, bekerja di BMKG, Cum laude S2 ITB, dan yang paling membahagiakan adalah menikah setelah lika-liku perjalanan cinta yang rumit.
Yogyakarta, 13 September 2015
Lendah, Kulonprogo. Bukit latar belakang adalah bukit kapur. |
Jadi Orang Jawa, Hehehehe |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan tinggalkan komentar jika dirasa perlu
Adi Yuza