Pakar Syariah Islam dari
Mesir, Prof Dr Syeikh Mohammad Ahmad Al-Sobhi berpendapat astronot Muslim, yang
menjalankan misinya di luar angkasa, dapat beribadah puasa dan shalat lima
waktu dengan berpatokan pada waktu Mekkah, Arab Saudi.
"Waktu perhitungan hari-malam di luar angkasa tentu tidak sama dengan yang
ada di bumi. Oleh karena itu, jika seorang astronot Muslim berada di sana, dia
dapat berpuasa dan shalat lima waktu dengan mengikuti waktu Mekkah," kata
Syeikh Al-Sobhi, dalam tanya jawab dengan pemirsa televisi Mesir, Senin (18/11)
malam.
Syeikh Al-Sobhi pada acara televisi dalam rubrik Fataawa al-Ulama (fatwa-fatwa
ulama) itu berpendapat pula bahwa waktu untuk menjalankan ibadah puasa dan
shalat lima waktu bagi astronot di luar angkasa itu dapat berlaku pula bagi
warga Muslim yang berada di kawasan kutub utara atau kutub selatan.
Seorang pemirsa warga Mesir yang mengaku pernah hidup di kawasan dekat kutub
utara menyatakan kebingungannya untuk menentukan waktu puasa maupun shalat lima
waktu. Akhirnya dengan berijtihad sendiri, pemirsa itu menjalankan puasa dan
shalat wajib dengan berpatokan waktu di Mesir.
Menurut Syeikh Sobhi, ijtihad pemirsa untuk mengikuti waktu di Mesir itu sudah
tepat, namun yang lebih afdhal (lebih tepat) adalah mengikuti waktu di Makkah,
sebagai titik pusat spiritual umat Islam sedunia.
Lalu, bagaimana dengan orang Muslim yang menjalankan misi di bawah laut
berbulan-bulan, misalnya, dalam kapal selam, tanya seorang pemirsa lainnya.
Syiekh Al-Sobhi menjawab bahwa hal itu dapat diatasi, karena di bawah laut
masih bisa ditentukan waktu dengan mengikuti waktu kawasan laut negara di mana
warga Muslim tersebut berada.
Terkecuali, tambah Syeikh al-Sobhi, jika warga Muslim yang menjalankan misi di
bahwa laut itu tidak bisa menentukan titik di negara mana dia berada, maka ia
dapat mengikuti waktu ibadah puasa dan shalat wajib sebagaimana warga yang ada
di luar angkasa maupun di kawasan kutub tadi.
Sumber Gambar: http://putrahermanto.wordpress.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan tinggalkan komentar jika dirasa perlu
Adi Yuza