Perang kata-kata.
Itulah yang paling tren saat ini di dunia maya antara blogger Indonesia dan Malaysia. Saling menghujat pastilah dilakukan. Masing-masing melakukannya dengan alasan membela negara masing-masing.
Julukan hinaan pada masing-masing negara pun diberikan oleh pihak-pihak yang terlibat. seperti Indon, Indonsial, Indonesial yang merujuk pada Indonesia. Dan Malingsia, Malingshit, Malon, yang diberikan oleh blogger Indonesia untuk nama Malaysia.
Indon merupakan kata yang biasa disebutkan orang malaysia kepada orang Indonesia. Sebenarnya hal ini cukup lumrah. Mengingat orang Malaysia sering menyingkat nama negara dalam penyebutannya, seperti Thai untuk Thailand dan Viet untuk Vietnam. Hanya saja belakangan ini kata Indon lebih mengacu pada "Pembantu, Babu, dan sejenisnya". Hal inilah yang membuat sebagian besar orang Indonesia kesal dan merasa direndahkan. Terlebih, Kata Indon merupakan kata yang sangat tabu di Indonesia. Dari sabang sampai merauke orang Indonesia menyebut Indonesia dengan lengkap, tanpa dipotong.
Sedangkan orang Malaysia terkadang menggunakan kata M'sia dalam menyebutkan Malaysia atau KL (Key-El) untuk Kuala Lumpur. Sama seperti orang Singapura yang menyingkat nama negara mereka dengan S'pore.
Kata Malingsia/Malingshit, diberikan oleh oraang Indonesia sejak mencuatnya kasus Sipadan-Ligitan. Ditambah kasus-kasus klaim yang dilakukan oleh Malaysia setelahnya. Bahkan kaos yang bertuliskan Malingshit/Malingsia cukup laris dipasaran. Sedangkan kata Indonesial/Indonsial muncul sebagai reaksi balasan orang Malaysia yang tidak terima nama negaranya dilecehkan. Kata Indonesial/Indonsial muncul karena Orang Malaysia menganggap Indonesia merupakan tanah sial. Karena bencana-bencana sering sekali menimpa Indonesia, seperti Tsunami, Gempa, Gunung Meletus, TKI, dll.
Jika kita bandingkan, mana yang lebih populer, Indonesial/Indonsial atau Malingsia/Malingshit?
Kalau menurut saya, kata yang lebih populer tentu saja Malingsia/Malingshit. Hal Ini dapat kita lihat dari Kaos/ souvenir yang bertuliskan Malingsia/Malingshit yang cukup laris di pasaran Indonesia. Sedangkan hal serupa tidak tejadi di Malaysia. Mungkin karena kasus-kasus seperti ini tidak begitu hangat bagi publik Malaysia dan tidak begitu peduli dengan apa yang terjadi. Terkecuali Blogger-blogger Malaysia yang cukup kritis.
Satu hal lagi, Kata Malingsia/Malingshit sangat populer di dunia Maya. Hal ini dapat kita lihat pada raksasa mesin pencarian Google. Tentu saja, Google.com in english. Bukan Google Indonesia maupun Google Malaysia.
Saat Kita mengetik Kata Malings, Maka Google akan menyarankan kita pada kata Malingsia dan Malingshit.
Sedangkan ketika kita mengetikkan kata Indonesia, maka kita tidak akan menemukan kata Indonsial/Indonesial.
Ketika kita mencari kata Malingshit, maka kita akan disarankan pula untuk membuka Malingsia oleh Google.
Sedangkan ketika kita mencari kata Indonesial/Indonsial, maka Google akan mengarahkan kita pada kata kunci "Indonesia".
Ketika kita membuka Gambar Google Untuk Malingsia/Malingshit, maka yang Muncul adalah Gambar-gambar penghinaan terhadap Malaysia.
Sedangkan ketika kita mencari gambar Indonesial/Indonsial, Maka Gambar-gambar yang Muncul adalah Gambar tentang "Indonesia" saja, Tanpa embel-embel hujatan.
Saya membuat tulisan ini tidak bermaksud menyalahkan atau membenarkan siapapun. Namun, ada baiknya setelah membaca ini kita bisa saling instropeksi diri. Salam
Indonesial paling babi anak haram
BalasHapus