Senin, 21 Juni 2010

Tentang Bocah gerimis

Kemarin ku dapati seseorang yg kuat seperti matahari, yang selalu memberi energi. Namun Kini ku temui seseorang yg ber-mata rembulan, begitu lembut lg menyejukkan.
Dan aku sendiri adalah bocah gerimis di sore hari, yg berharap bisa melihat pelangi dari balik payung yg selalu melindungi.

***

Di sore yang masih gerimis ini, si bocah berharap masih bisa menjumpai matahari nya.. Namun ia sadar bahwa matahari akan pergi untuk malam ini. Tak apa, pikir si bocah.. ia akan menunggu hingga hari esok, dimana matahari pasti lebih cerah. Mencerahkan pagi hingga tidak gerimis lagi.

Namun di tengah penantian.. di malam gelap setelah gerimis, muncul sang rembulan dengan tatapannya yang syahdu.. terasa begitu terang, hingga menerangi malam yang gelap setelah gerimis.

Bulan yang begitu memikat, banyak penghuni malam yang terpikat, tak terkecuali si bocah gerimis...

Meskipun tak dekat dengan sang rembulan, bisa melihat sang rembulan pun sudah bisa mendamaikan hati si bocah gerimis..

Malam makin pekat.. si bocah akhirnya masuk rumah.. ia sudah cukup puas meski hanya bisa memandang.

Berharap Mungkin sang rembulan akan datang di tengah mimpi-mimpinya. Itu pun Ia tak berharap banyak. Ia sudah cukup bersyukur ternyata ia masih bisa menjumpai keindahan malam, di kala ia tak menjumpai pelangi di sore yang gerimis.



Lantas bagaimana dengan Sang matahari..?

Sang Matahari pasti akan datang lagi esok hari. Namun permasalannya, di tengah perjalanan sang matahari mengarungi siang yang lain, ia pasti sudah berjumpa dengan banyak bocah lain, dan yang pastinya tidak gerimis.

Selebihnya Ia tak tahu apa-apa lagi tentang Matahari dan Bulan, kecuali seperti apa yang ia lihat.

Si bocah akhirnya lelah juga...
Dalam tidurnya, si bocah menyerahkan semuanya pada yang menciptakan Matahari, Bulan dan Bocah...

Terlalu rumit bagi pikiran bocah yang masih kekanak-kanakan untuk memikirkan semua..

Masih banyak mimpi yang harus direalisasikan di setiap waktu,,

Dengan atau tanpa matahari maupun Rembulan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan tinggalkan komentar jika dirasa perlu

Adi Yuza