Gempa bumi
terjadi akibat adanya
bidang temu antar
lempeng yang terkunci sehingga menghasilkan tekanan dan regangan
yang sifatnya temporal dan spasial. Akumulasi energi
kompressional dan ekstensional
yang telah melewati
batas elastisitas batuan
akan dilepaskan sebagai
gelombang gempa, baik
dalam arah horizontal maupun vertikal.
Pergeseran tanah dan evolusi regangan di dekat sesar berdasarkan teori elastic rebound oleh Reid. |
Gempa yang terjadi di waktu tertentu akan terulang lagi di masa yang akan datang dalam periode waktu tertentu, berlangsung dalam kurun waktu puluhan hingga ribuan tahun. Data mengenai siklus gempa bumi pada suatu daerah dapat diperoleh dari catatan sejarah gempa yang didokumentasikan atau melalui penelitian geologi, seperti penelitian stratigrafi batuan, terumbu karang, paleotsunami, dan paleoseismologi.
Gempa bumi
mempunyai sifat berulang, suatu gempa yang terjadi di waktu tertentu akan terulang lagi di masa yang akan
datang dalam periode waktu tertentu. Istilah perulangan
gempa ini dinamakan
siklus gempa bumi (Thatcher, 1984). Di dalam
satu siklus gempa
bumi terdapat beberapa
tahapan mekanisme terjadinya
gempa bumi yang
disertai dengan terjadinya
deformasi pada kerak bumi.
Tahapan terjadinya gempa bumi ini biasa disebut dengan siklus seismik
(seismic cycle).
Secara garis besar,
siklus seismik dibagi
dalam tiga fase yaitu: inter-seismic, coseismic, dan postseismic. Siklus ini
dapat dilihat dari times
series hasil pengolahana
data GPS yang
terdapat pada gambar
berikut ini
Siklus gempa bumi (Perfettini, 2004) |
Tahapan interseismik
merupakan tahapan awal
dari suatu siklus
gempa bumi, energi
dari dalam bumi
menggerakkan lempeng kemudian
terjadi akumulasi energi
di beberapa bagian lempeng
tempat biasanya terjadi
gempa bumi (batas antar
lempeng dan sesar).
Tahapan koseismik adalah
tahapan ketika terjadinya gempa
bumi. Tahapan poseismik
adalah tahapan ketika
sisa-sisa energi gempa terlepaskan secara
perlahan dalam kurun
waktu yang lama
sampai kondisi kembali ke tahap awal.
Contoh siklus gempa mentawai berdasarkan studi terumbu karang. (Sieh & Natawidjaja et al 2008) |
Artikel yang terkait dengan siklus gempa bumi: Relaksasi Viskoelastik
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan tinggalkan komentar jika dirasa perlu
Adi Yuza