Minggu, 21 November 2010

Pengantar Analisa batuan / Petrofisika

Pada permulaan sejarah industri minyak, analisa inti batuan seperti yang kita kenal sekarang jarang sekali dikenal orang. Beberapa perusahaan minyak yang pertama – tama mempertimbangkan pemakaian data analisa inti batuan dalam kegiatannya selama melakukan pengeboran, telah mendapatkan hasil yang sukses.

Salah satu pengusaha minyak yang melakukan pencatatan data analisa inti batuan dari pengeboran ialah perusahaan minyak di Jerman pada tahun 1844. Di Amerika pemakaian dimulai pada tahun 1859. Sejak tahun 1875 data analisa inti batuan ini mulai meluas pemakaiannya. Pemakaian kualitatif dengan baud an rasa, ditambah dengan data analisa yang sederhana serta pemerian litologi inti batuan, memberikan informasi yang penting yang sangat berharga bagi para pengelola minyak antara lain para geologis, engineering, maupun para perencana pemakaian peralatan dalam eksploitasinya

Pengetahuan mekanika reservoir merupakan bagian dari Ilmu sifat-sifat petrofisika formasi reservoir, khususnya yang berhubungan dengan kegiatan industri minyak dan gas bumi

Pada saat ini pengetahuan Mekanika Reservoar telah lebih berkembang sejalan dengan kemajuan teknologi lainnya.

Pemakaian data dalam industry perminyakan, hasil analisa batuan (core) masih tetap merupakan dasar atau sumber data yang lebih dapat dipercaya dan langsung memberikan informasi selama pengeboran dan dalam melakukan evaluasi formasi resrvoar.

Penggunaan hasil analisa batuan secara umum adalah sebagai berikut :

1-1 Penggunaan data analisa batuan

Eksplorasi

  1. Mengevaluasi kemunginan produktivitas sumur – sumur, pengembangan lapangan serta sumur explorasi.
  2. Menentukan kondisi struktur dan stratigrafi lapisan dalam tanah.

Operasi penyempurnaan dan kerja ulang sumur.

  1. Memilih interval untuk dilaksanakan Drill stem test (DST).
  2. Membuat dasar interpretasi data DST dari Karakter formasi.
  3. Menentukan kombinasi terbaik dalam penyempurnaan sumur dimana terdapat beberapa lapisan produktif.
  4. Pemilihan kedalaman dan interval dalam penyempurnaan dalam pemasangan packers dan penyemenan, pada zona air dan gas.
  5. Pemilihan interval perforasi, penembakan dan pengasaman
  6. Mengevaliasi keefektifan dari hasil penyempurnaan sumur.
  7. Penentuan interval untuk kerja ulang sumur.

Pengembangan Lapangan

  1. Menentukan jarak yang optimal antar sumur – sumur.
  2. Menetukan lokasi pengeboran sumur baru
  3. Mendapatkan batas – batas dari lapangan
  4. Menentukan kapsitas peralatan yang digiunakan
  5. Mendapatkan kontak fluida dan variasinya di lapangan
  6. Menentukan korelasi struktur dan kalibrasi
  7. Menyiapkan data dasar untuk intrpretasi dan kalibrasi data rekaman log dari sumuran
  8. Pemilihan zona air dan optomasi penyelesaian interval

Evaluasi sumur dan Reservoar

  1. Menentukan lapisan produktif.
  2. Perkiraan produksi awal dan penurunan tekanan.
  3. Perkiraan aliran produksi air, tekanan injeksi.
  4. Perkiraan urutan produksi dengan adanya interusi air atau gas dimana beberapa zone diproduksi bersama.
  5. Perkiraan kemungkinan pengurasan minyak dan gas.
  6. Menentukan cadangan minyak atau gas.
  7. Persiapan data dalam persiapan unit peralatan operasi.
  8. Persiapan data untuk studi reservoir dan perencanaan mempertahankan tekanan dan opersi secondary recovery.
  9. Penyediaan informasi di bawah tanah dalam pemakaian teknik penyempurnaan sumur yang tepat serta aplikasi metode pengurasan hidrokarbon di masa mendatang.

1-2 Konsep Reservoar Minyak dan Gas

Suatu akumulasi minyak dan gas bumi dapat terjadi apabila terpenuhi hal – hal berikut :

  1. Sumber minyak dan gas bumi (Source Rock).
  2. Suatu lapisan yang porous dan permeable (Reservoir Rock).
  3. Jebakan yang terjadi sebagai pembatas, sehingga fluida tidak mengalir ke permukaan (Cap Rock).

Hidrokarbon terbentuk dari bahan-bahan organik di dalam batuan sedimen. Bakteri-bakteri menarik oksigen dari bahan organik yang terendapkan dan secara bertahap mengubahnya menjadi bahan lain.

Molekul demi molekul diubahnya menjadi bahan yang kaya dengan karbon dan hydrogen pada tekana yang tinggi. Pada kondisi ini diduga minyak dan gas terbentuk

Pada suhu yang lebih tinggi hidrokarbon akan berubah menjadi bahan komposisi yag lebih ringan (Gas). Hidrokarbon dalam source rock akan berimgrasi ke reservoir rock karena adanya pemampatan oleh batuan di atasnya.

Batuan sedimen terendapakan dalam bentuk lapisa-lapisan yang disebut “STRATA” atau “BED”, sebagian besar lapisan-lapisan batuan ini tidak cukup kuat untuk menahan tekanan tindih dan akan terjadi lipatan-lipatan. Bagian yang terangkat (Busur arah ke atas) di sebut antiklinal dan yang turun disebut Sinklinal.

1-3 Jebakan Hidrokarbon

Beberapa variasi pelipatan yang menarik bagi ahli perminyakan, karena menjadi petunjuk bagi perkiraan terjebaknya minyak dan gas bumi.

Beberapa jenis jebakan dapat dibedakan sebagai berikut :

  1. Jenis jebakan Stratigrafi

- Uncorformity (tidak selaras)

- Sand pitchout (pasir yang membaji

- Shoestring sand (lensa pasir)

- Porosity – permebilty pinchout

- Salt – dome trap (kubah garam)

- Reef trap, dan lain – lain.

  1. Jenis jebakan structural

- Anticlinal trap

- Faulted anticline trap

- Reserved fault trap, dan lain – lain


Sumber : Pengtahuan Dasar mekanika Reservoar Lemigas

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan tinggalkan komentar jika dirasa perlu

Adi Yuza